Langsung ke konten utama

KNPB ajak rakyat Papua peringati Deklarasi Konstitusi Papua Barat pada 1 Juli

Sekretaris Umum Badan Pengurus Pusat Komite Nasional Papua Barat atau KNPB, Mecky Yeimo menyerukan kepada rakyat Papua untuk memperingati hari Deklarasi Negara Republik Papua Barat pada 1 Juli 1971. Hal itu disampaikan Mecky Yeimo melalui keterangan pers tertulisnya pada Rabu (30/6/2021).

Yeimo menyatakan 1 Juli 1971 merupakan hari yang bersejarah bagi bangsa Papua. “Tanggal 1 Juli 1971 adalah hari Deklarasi Konstitusi Negara Republik Papua Barat di Markas Besar Organisasi Papua Merdeka, Victoria, Port Numbay, West Papua. Tanggal 1 Juli 1971 adalah hari di mana terukir sejarah abadi bagi rakyat bangsa Papua Barat. Peristiwa bersejarah itu tidak akan pernah dilupakan oleh masyarakat, Papua” kata Yeimo dalam keterangan pers tertulisnya.

Yeimo menyatakan deklarasi pada tanggal 1 Juli 1971 itu telah melahirkan Identitas bagi Tanah Papua dan rakyat bangsa Papua Barat di wilayah teritori dari Sorong-Almasuh. Dalam perkembangan berikutnya, Deklarasi 1 Juli 1971 itu diikuti dengan pembentukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) sebagai sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada 26 Maret 1973.


“Tanggal 1 Juli 1971 adalah hari nasional bagi rakyat Bangsa Papua Barat, wajib diperingati rakyat bangsa Papua Barat dan masyarakat pada umumnya. Pembentukan TPNPB [juga didasarkan] Konstitusi Sementara Republik Papua Barat yang didirikan pada tahun 1971 itu. KNPB bersama rakyat Papua Barat di seluruh Tanah Papua akan memperingati 1 Juli 2021 dengan cara-cara bermartabat dan demokratis,” kata Yeimo.

Yeimo meminta aparat keamanan TNI/Polri tidak mengganggu peringatan 1 Juli 1971.”Pemerintah dan TNI/Polri tidak boleh melarang hak orang asli Papua dalam aktivitas peringatan pada 1 Juli 2021. Mereka rayakan dalam bentuk diskusi, seminar, doa bersama dan sebagainya,” kata Yeimo.

KNPB mengajak seluruh rakyat bangsa Papua Barat untuk memperingati 1 Juli 1971 dengan cara masing-masing, termasuk dengan berdoa atau berpuasa. “KNPB menyerukan peringati 1 Juli 1971, karena orang asli Papua sangat sadar, mengerti, dan tahu bahwa 1 Juli adalah hari besar berdasarkan sejarah bangsa Papua Barat,” kata Yeimo.

Sementara itu, juru bicara KNPB, Ones Suhuniap mengatakan 1 Juli 1971 memang harus diperingati, dan yakin bahwa orang asli Papua telah mengetahui sejarah Deklarasi Negara Republik Papua Barat. “Silahkan merayakan dengan cara masing masing. Kita adalah generasi yang harus mengakhiri penderitaan penjajahan bangsa Papua ini,” kata Suhuniap. (*)

Tanggal 1 Juli 1971 adalah hari Deklarasi Konstitusi Negara Republik Papua Barat di Markas Besar Organisasi Papua Merdeka, Victoria, Port Numbay, West Papua. Tanggal 1 Juli 1971 adalah hari di mana terukir sejarah abadi bagi rakyat bangsa Papua Barat.



@jubi

line

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MELIHAT PELANGGARAN HAK PENENTUAN NASIB SENDIRI BANGSA PAPUA BARAT DAN CARA PENYELESAIANNYA.

MELIHAT PELANGGARAN HAK PENENTUAN NASIB SENDIRI BANGSA PAPUA BARAT DAN CARA PENYELESAIANNYA. Merefleksikan 60 Tahun (1 Mei 1963-1 Mei 2023) Kekuasaan Indonesia di Papua Barat (By:Kristian Griapon, Mei 1, 2023) Tinjauan Kasus Indonesia telah melanggar hak penentuan nasib sendiri (rights to self determinations), hak politik bangsa Papua Barat di wilayah geografi New Guinea Bagian Barat yang kini disebut Papua Barat. Hak politik bangsa Papua Barat itu telah dijamin berdasarkan perjanjian New York, 15 Agustus 1962, sebuah perjanjian yang telah diratifikasai oleh para pihak Indonesia dan Belanda, yang bersengketa dalam perebutan kekuasaan terhadap wilayah geografi New Guinea Bagian Barat, dan telah menjadi pelaporan Sekjen PBB, serta dideposit pada majelis umum PBB. Pelanggaran hak penentuan nasib sendiri berdasarkan fakta pelaksanaan Pepera (Act of Free Choice) 14 Juli - 2 Agustus 1969 di Papua Barat oleh Indonesia, telah melanggar klausula New York Agreement, 15 Agustus 1962,

Riwayat Hidup Misionaris Ottow dan Geissler

Riwayat Hidup Misionaris Ottow dan Geissler Kutipan Catatan dari Buku "AJAIB   DI MATA KITA" Carl Williem Ottow (1826-1862) Carl Williem Otto dilahirkan pada tahun 1825. Sejak berumur 18 tahun ia mulai tertarik untuk menjadi pekabar injil. Ia termotifasi oleh khotbah dari seorang pendeta di jemaatnya.Selama kurang waktu 7 tahun bergumul bagaimana mengwujudkan minatnya, sebab lingkungan keluarga sendiri tidak mendukung, terutama ayahnya yang bersikap keras, maupun ibunya sendiri pula berkebratan, karena Carl banyak membantu dirinya dalam soal-soal penghidupan keluarga. Selama bertahun-tahun Otto terus mengumuli niatnya itu dengan doa dan akhinya ia memutuskan untuk bertemu dengan Gossner. Kepada Gossner ia mengisahkan kesulitannya, tetapi ia tidak mendapat respon baik dari Gossner, secara tegas Gossner menulis surat kepadanya. Katanya kalau orang tua anda berkebrata, sayapun tidak menerima anda. Penolakan dari Gossner tidak membedung niat itu, ia dengan penuh ketabahan melakuk

Refleksi Paskah dan teologi pembebasan dalam perjuangan rakyat Papua Barat dari penindasan.

Refleksi Paskah dan teologi pembebasan dalam perjuangan rakyat Papua Barat dari penindasan. Tuhan Yesus itu meninggalkan kemuliaan, tinggalkan kebenaran, tinggalkan sifa ke Allahan dan siap menderita. Siap diolok, siap disiksa, siap diejek dan siap di kurang dalam penjara terali besi.  Bagaimana orang Papua yang sedang memperingati hari kematian Yesus di kayu salib. Apakah orang Papua elit-elit politik, tokoh-tokoh gereja, siap meninggalkan rumah  mewah, tinggalkan Jabatan, tinggalkan kemapanan dan mengambil keputusan berjuang bersama rakyat Papua menuntut kemerdekaan dari indonesia.   Apakah orang asli Papua saat ini peringatan hari paskah siap mati seperti Yesus demi selamatkan orang asli Papua dari pemusnahan secara sistematis masif dan terstruktur? Bicara Papua Merdeka takut mati apalagi mengorbankan diri menderita dalam perjuangan pembebasan Nasional Papua Barat. Jika anda takut bicara pembebasan Bangsa dari perbudakan dan cengkraman kolonial maka anda tidak bisa menga