==================
Pencipta tarian Balada Cendrawasih
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Wanita hebat ini adalah Mama Paula Hoor. Mama Paula Hoor adalah istri dari almarhum bapa Clion Mansa, sehingga, beliau lebih dikenal dengan panggilan Ibu Mansa-Hoor. Beliau berdua adalah orang-tua dari pak Theo Mansa (direktur RSUD Sorong saat ini). Keluarga Mansa-Hoor adalah sahabat dari keluarga pak guru Yustinus Mayor, salah-satu tokoh pendidikan Papua asal Biak yang lama mengabdi di Sorong sebagai kepala Sekolah Teknik Sorong, yang sebelumnya telah saya terbitkan kisahnya. Kedua keluarga ini pertama kali bertemu di Sorong pada tahun 1968 ketika bapa Yustinus Mayor pindah dari Biak untuk menjalani tugas sebagai kepala Sekolah Teknik (ST) Sorong.
Mama Paula Mansa-Hoor lahir di Serui pada 10 Mei 1949. Suami beliau, bapa Clion Mansa, bergelar B.A, adalah mantan kepala sekolah SPG Sorong. Bersama dengan bapa Yustinus Mayor, kedua kepala sekolah ini sangat berandil besar dalam memajukan YPK di Sorong sepanjang 1968-1989. YPK saat itu merupakan yayasan pendidikan yang sangat maju di Sorong.
Sedangkan, mama Paula Mansa-Hoor mengabdi di dinas P&P Kabupaten Sorong hingga beliau pensiun dengan jabatan terakhir sebagai kepala seksi kebudayaan Dinas P&P.
Jasa besar mama Paula Mansa-Hoor di dunia tari teraplikasikan dalam dua pencapaian. Pertama, beliau adalah tokoh pertama di Sorong yang menggalakan tarian Yosim Pancar (Yospan) di Sorong. Jadi, pada masa itu tarian Yospan telah dikenal tapi belum populer karena bukan tarian adat Sorong. Mama Paula Mansa-Hoor lah yang pertama kali menggalakan tarian Yospan di Sorong. Kedua, mama Paula Mansa-Hoor adalah pencipta tarian "Balada Cedrawasih" yang sangat fenomenal dimasanya.
Banyak sekali prestasi yang diraih oleh mama Paula Mansa-Hoor bagi kota Sorong. Salah-satunya pada tahun 1987 ketika mama Paula Mansa-Hoor membawa tim tari kota Sorong menjadi juara provinsi dan masuk dalam 10 besar nasional di Pesta Budaya Jakarta. Kemudian, mama Paula Mansa-Hoor juga berhasil membawa tim tari Kabupaten Sorong mewakili Provinsi Papua pada ajang Seni Tari Nusantara di Yogyakarta pada 1988.
Pada tahun 1992 oleh mama Paula Mansa-Hoor diciptakanlah tarian Balada Cendrawasih yang terkenal itu dan membawa tim tari Kabupaten Sorong meraih juara ketiga di Pesta Budaya Papua di Biak. Awalnya, tarian ini diperkenalkan oleh mama Paula Mansa-Hor dengan nama "Saka Ajio Ma" yang berasal dari bahasa Maybrath yang berarti "Kasihanilah Kami". Tarian ini bercerita tentang seruan burung-burung Cendrawasih yang hampir punah karena perburuan masif dimasa itu. Pada tahun yang sama, tepatnya pada seminar budaya di Jayapura, pemerintah Provinsi Papua meminta ijin pada mama Paula Mansa-Hoor untuk memberikan tarian Saka Ajio Ma kepada Pemda Provinsi Papua melalui Dewan Kesenian Provinsi agar dijadikan tarian khas Papua. Atas persetujuan mama Paula Mansa-Hoor, tarian Saka Ajio Ma menjadi tarian milik Provinsi Papua dan dinamakan tarian Balada Cendrawasih.
Mama Paula Mansa-Hoor kini menetap di Sorong dalam keadaan sehat dikediaman keluarga Mansa-Hoor.
Saya mendoakan yang terbaik untuk beliau dan keluarga Mansa-Hoor. Kiranya pengabdian dan pencapaian mama Paula Mansa-Hoor bagi Tanah Papua bisa terus dikenal dan diingat oleh generasi masa kini.
_________________________
Oleh Devy Ransun
Artikel ini dipublikasikan atas ijin dari ibu Paula Mansa-Hoor.
Sumber:
Wawancara eksklusif dengan ibu Paula Mansa-Hoor
pada 19 Juli 2022 (9.50 am - 11.30 am) di kota Sorong.
Foto: koleksi pribadi.
Komentar
Posting Komentar