Sahabat, Bung Karno, Bung Hatta, Bung Sjahrir, tokoh-tokoh 1945, Pak Harto dan ayah saya sendiri Pak Sumitro pada waktu itu dengan semangat ingin membangun bangsa mengirim beribu-ribu pemuda-pemudi kita untuk belajar kemana-mana ke seluruh dunia. Sayangnya sebagian mereka yang pulang akhirnya saking sangat terkesima oleh budaya yang mereka lihat di luar. Bukannya mereka belajar ilmu, belajar budaya, juga menyaring dan memperkuat budaya sendiri dari ilmu pengetahuan yang didapatkan dari bangsa lain, tetapi justru ingin menjiplak dan menerapkan nilai-nilai budaya bangsa lain kepada bangsa Indonesia. Inilah kesulitan yang sedang kita alami sekarang. Kita banyak tidak percaya pada nilai-nilai kita sendiri, tidak percaya pada tradisi kita sendiri, tidak percaya kepada sejarah kita sendiri, tidak kagum kepada pahlawan-pahlawan kita sendiri. Akhirnya dengan mudah kita digoyang, dengan mudah kita dipengaruhi, dengan mudah kita dipisahkan oleh sejarah kita sendiri. Dan kita mengetah
MARI IKUTI PENJAHAT PENA