Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

PELACUR KATA MEREKA

PELACUR KATA MEREKA;  Aku seorang perempuan, menafkahi anakku dengan mengobral tubuhku Tatkala hadits-hadits memblejetiku Ini bukan jalan sesat ini bukan hasil haram, yang ku tau tuhan tak berpihak, pemerintah memperkosa keadilan maka hanya gelap malam aku dan vaginaku,payudaraku,bokongku di santap seakan tulang yang masih di baluti minyak Kata mereka Aku akan di neraka Tapi mereka belum lihat api itu Ya api yang hanya membakarku Kata mereka aku menafkahi anakku dengan jalan yang sesat Ya tapi mereka tak tau keringat yang menghujat Sejatinya perempuan Segalanya salah dalam keadaan apapun itu dan bagaimana pun itu Kau di tuntut tunduk dan bersimbah pada perintah Aku tak suka itu, sebab aku adalah ras yang dinamakan manusia, lantas apa yang membedakanku dengan ras yang mayoritas? Aku seorang perempuan  Tak memilih diam dalam tangisan Kehidupan adalah perbadingan Maka pradigma-pradigma ketololan  selalu sarang di slangkanganku Aku lebih memilih memperkosa diriku sendiri dengan

Stigma Separatisme: Legitimasi Penjajahan di Papua Barat

Stigma Separatisme: Legitimasi Penjajahan di Papua Barat 27 Juli 2018 In’amul Mushoffa Arnold Ap (1 Juli 1946 – Dibunuh 26 April 1984) . Kredit ilustrasi Alit Ambara (Nobodycorp).   “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan  di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”  (Pembukaan UUD 1945) Mengapa kamu tidak berjuang di jalan Allah dan jalan orang-orang tertindas yang terdiri dari laki-laki, perempuan-perempuan dan anak-anak yang semuanya berdoa: Ya Tuhan kami, keluarkan kami dari negeri ini yang dzalim penduduknya  (QS: An-Nisa [5]: 75)   SUARA menuntut “Referendum Ulang” di Papua Barat semakin gencar. Tahun 2017 lalu, sebanyak 1.8104.421 petisi ditandatangani masyarakat Papua untuk menuntut referendum diberikan kepada Komite Dekolonisasi PBB. Jumlah tanda tangan itu sudah mewakili 70,88% penduduk asli Papua Barat.  Persoalan politik negara saja yang membuat petisi itu bel

JAGALAH TANAH MU DAN HUTAN MU "*

*"JAGALAH TANAH MU DAN HUTAN MU "* Banyak orang Papua yang kini sudah kehilangan tanahnya karena pendahulunya telah menjual tananya dan tidak memikirkan lagi masa depan anak cucunya yang kini telah kehilangan tanah warisan atau tanah leluhur Satu orang menjual 10 hektar tanah dengan mengorbankan 100 keturunanya. Dan itu yang terjadi saat ini, hampir sebagian orang Papua sudah tidak punya tanah adat sebagai warisan karena tanahnya telah di jual oleh para pendahulunya... Para pendahulu telah melakukan hal yang menurut mereka bahwa menjual tanah tidaklah berdampak pada generasi yang akan datang. Padahal itu pemahaman yang keliru, sebab kenyataan saat ini justru banyak generasi yang tidak punya tanah warisan... Di kota-kota besar di Papua misalnya Jayapura, Sorong, Manokwari, Merauke, Biak, Wamena, dan kota lainya dimana penduduk asli atau pemilik tanah sudah tidak nampak muka lagi, yang ada hanya para pendatang memenuhi tanah tersebut... Yang menjadi korban adalah ge

New Info

New 04 November 2022 Info  Kejadian dari Sugapa kabupaten intan jaya Depan Bank Papua. TNI dan polri tembak tuan luter japugau  Nah . Saat mereka tembak luter japugau  Pelurunya salah Dan kena anak kecil yang berumur 6 THN bernama emelina duwitau Sementara masi di rawat di RS Sugapa Dan tuan Luter Japugau dinyatakan meninggal dunia  Dan emelia luka di paha dan lengan  Sementara Keni kobogau ditangkap polisi di Kapolsek Sugapa Amakaniee info yg lengkap akan menyusul