Langsung ke konten utama

"SEORANG PEJUANG"

"SEORANG PEJUANG"

Seorang pejuang, “Hari ini angin menisik teras rumah. Di atas gemerisik atap, cahaya kuning pucat, tenang dan sengat. Bersinar-sinar melalui daun-daun. Suara-suara yang mendayu tepian bukit. Embusannya lembut membawa aroma bunga. Segar dengan embun yang jatuh. Ini seluruh negeri.”

Aku tersenyum saja, hanya bisa tersenyum dan mengiyakan.

Seorang pejuang berkata, “Dan di bawah jendela halaman rumah sakit ini, berkilauan cahaya kehijauan seperti permadani. Kelompok bunga bermekaran. Kecipak ikan semarak di kolam. Kepak kupu-kupu mendebarkan dada. 

Aku tersenyum saja, hanya bisa tersenyum dan mengiyakan.

Seorang pejuang berkata, “Oh, malam itu indah sekali, langit kesumba namun rawan menakutkan. Jari-jariku bergetar menyentuh pelatuk licik kolonial Indonesia. Dadaku meruang altar doa. Berdetak dan kebas mengucap segala doa dan duka merupa. Setiap kata mengetuk janji suci pada negeri, juga perjuangan diri.”

Aku tersenyum saja, hanya bisa tersenyum dan mengiyakan.

Seorang pejuang mulai berteriak, “Aku terbangun dalam kesakitan; wajah-wajah luka ada di semua mata. Datang berkerumun ribuan gugur bunga. Katanya mati satu tumbuh seribu. Tapi udara penuh bau darah dan mesiu, menuntut mati satu tumbuh beribu-ribu.”

Aku tersenyum saja, hanya bisa tersenyum dan mengiyakan.

Seorang pejuang mulai berteriak teramat kencang, “Aku tahu yang aku dengar, kita merdeka! PAPUA akan merdeka! Gema bahagia membilas duka buritan masa. Oh, merdeka milik siapa? Milik kalian semua. Tapi aku juga akan bawah noken benderaku bintang kejora di dalam hati—bendera hati tinggi-tinggi. Kemerdekaanku sendiri—merdeka sampai mati.”

Aku tersenyum saja, hanya bisa tersenyum dan mengiyakan.

Seorang pejuang yang duduk tersenyum dan berbisik lirih, “Lihat, lihat itu, bendera bintang kejora lambatnya cepat akan berkibar di Negeri Papua,” jari tuanku menunjuk.

Dalam apa yang telah dikatakannya, aku belajar perihal negeri ini. Jauh lebih banyak, dari semua yang aku dapat sejak masa kanak-kanak.✊✊✊

-Tn.Victor Yeimo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MELIHAT PELANGGARAN HAK PENENTUAN NASIB SENDIRI BANGSA PAPUA BARAT DAN CARA PENYELESAIANNYA.

MELIHAT PELANGGARAN HAK PENENTUAN NASIB SENDIRI BANGSA PAPUA BARAT DAN CARA PENYELESAIANNYA. Merefleksikan 60 Tahun (1 Mei 1963-1 Mei 2023) Kekuasaan Indonesia di Papua Barat (By:Kristian Griapon, Mei 1, 2023) Tinjauan Kasus Indonesia telah melanggar hak penentuan nasib sendiri (rights to self determinations), hak politik bangsa Papua Barat di wilayah geografi New Guinea Bagian Barat yang kini disebut Papua Barat. Hak politik bangsa Papua Barat itu telah dijamin berdasarkan perjanjian New York, 15 Agustus 1962, sebuah perjanjian yang telah diratifikasai oleh para pihak Indonesia dan Belanda, yang bersengketa dalam perebutan kekuasaan terhadap wilayah geografi New Guinea Bagian Barat, dan telah menjadi pelaporan Sekjen PBB, serta dideposit pada majelis umum PBB. Pelanggaran hak penentuan nasib sendiri berdasarkan fakta pelaksanaan Pepera (Act of Free Choice) 14 Juli - 2 Agustus 1969 di Papua Barat oleh Indonesia, telah melanggar klausula New York Agreement, 15 Agustus 1962,

Refleksi Paskah dan teologi pembebasan dalam perjuangan rakyat Papua Barat dari penindasan.

Refleksi Paskah dan teologi pembebasan dalam perjuangan rakyat Papua Barat dari penindasan. Tuhan Yesus itu meninggalkan kemuliaan, tinggalkan kebenaran, tinggalkan sifa ke Allahan dan siap menderita. Siap diolok, siap disiksa, siap diejek dan siap di kurang dalam penjara terali besi.  Bagaimana orang Papua yang sedang memperingati hari kematian Yesus di kayu salib. Apakah orang Papua elit-elit politik, tokoh-tokoh gereja, siap meninggalkan rumah  mewah, tinggalkan Jabatan, tinggalkan kemapanan dan mengambil keputusan berjuang bersama rakyat Papua menuntut kemerdekaan dari indonesia.   Apakah orang asli Papua saat ini peringatan hari paskah siap mati seperti Yesus demi selamatkan orang asli Papua dari pemusnahan secara sistematis masif dan terstruktur? Bicara Papua Merdeka takut mati apalagi mengorbankan diri menderita dalam perjuangan pembebasan Nasional Papua Barat. Jika anda takut bicara pembebasan Bangsa dari perbudakan dan cengkraman kolonial maka anda tidak bisa menga

MASYARAKAT ADAT KEMBALI MEMBAKAR MOBIL INOVA BERISI MIRAS DI DOGIYAI.

MASYARAKAT ADAT KEMBALI MEMBAKAR MOBIL INOVA BERISI MIRAS DI DOGIYAI. Dogiyai, Tanggal 09 April 2022. Kemarin  Masyarakat Adat Dogiyai Kembali membakar mobil inova berisi minuman keras di Dogiyai. Proses Pembakaran tersebut dilakukan oleh Masyarakat Adat Dogiyai di kali buda/Kasuari di distrik Dogiyai pada hari sabtu 09 /4/2022 Jam 08 : 5 WIT pada waktu Papua Barat. . Di Kabarkan bahwa, Pelaku/Sopirnya telah melarikan diri dan masih dalam proses Pengejaran terhadap pelaku oleh Masyarakat adat Dogiyai. Menurut keterangan Masyarakat, Ketika pelaku tertangkap maka selanjutnya akan dilakukan Proses Penyelidikan. Melalui Proses Penyelidikan akan ketahuan siapa aktor di balik pengedaran miras selama ini di Meepago Papua. Masyarakat Adat Dogiyai telah bersepakat bahwa siapapun termasuk Pesawat sekalipun bila menjadi pengedar Miras di Dogiyai. Maka dianggap Pelanggar Ketentuan Hukum Masyarakat Adat Dogiyai. Maka Konsekuensinya atas pelanggaran ketentuan masyarakat Hukum Adat adalah