Langsung ke konten utama

Realitas Dilihat Mata Sebagai Cermin Hasrat.

Realitas Dilihat Mata Sebagai Cermin Hasrat.

Hasrat manusia tidak bisa dibatasi oleh siapapun karena manusia secara individualitas memiliki karakter esistensia dan egoisme individu.

Demikian realita kita saksikan kini, Ketika hasrat menguasai penampakan dunia dan tidak ada kekuatan yang mampu membalasnya.
 Maka yang tercipta adalah kondisi ekstrim yaitu segala sesuatu berkembang, bertumbuh dan berkembang biak dengan kecepatan tinggi tanpa kendali, melewati batas batas yang seharusnya tidak ia lewati, overproduksi, overaksi overekstasi overinformasi dan overkomunikasi.

Kondisi ekstrim adalah kondisi saat hasrat melampaui segala bentuk hasrat pembatasan baik oleh negara, agama sistem sosial dan hukum sehingga dengan  mampu  merealisasikan segala dorongan merealisasikan semua kepuasan. 

Mesin hasrat mampu mendorong dan mendobrak segala batas norma atau pembatasan untuk memproduksi segala objek bagi pemenuhan hasrat individualisme.

Tidak ada lagi membatasi hasrat maka ia akan mengalir bebas melampaui batas batas yg seharusnya tidak boleh dilewati terutama batas sifat  asli (natural) dengan melewati kecepatan maksimal. 

Ketiga batas kecepatan itu dilewati kecepatan teknologi produksi konsumsi informasi maka manusia digiring ke arah sebuah kondisi tanpa ada gaya gravitasi yang disebut escape velocity.
Pada kondisi demikian segala sesuatu mengapung (tanda, citra, uang, tontonan, produk dan informasi) tanpa kendali.

Tidak ada satu gaya gravitasi (tabu, adat, aturan dan hukum) yang mampu menahan pergerakan dan produksi hasrat sehingga ia mencari kenal-kenal pelepasan yang seakan akan tanpa batas. 
Melemahnya kekuasaan  institusi adat agama,budaya, hukum negara di dalam produksi hasrat sangat tinggi seperti internet membuka ruang seluas luasnya bagi tumbuh kembangnya objek pelampiasan hasrat.

Hasrat selalu bekerja ke arah dua orientasi yang berlawanan arah.Disatu pihak dia tanpa henti henti mencari pelepasan arusnya di dalam berbagai wujud material di dalam dunia fisik dan non material dalam dunia mental. 

Di pihak lain ia mendobrak segala bentuk larangan dan aturan yang transendental ketuhanan metafisik yang diangkap menghambat kebebasan mengalirnya arus hasrat.

Tetapi perkembangan informasi memungkinkan menciptakan smacam solusi citra  yaitu penciptaan bebagai bentuk substitusi dalam dunia fisik (fisika) maupun dunia sprit metafisika dalam wujud simulasi citra. 
Didalam  dunia citra tersebut hasrat mendapatkan dua keuntungan sekaligus yaitu, ia mendapatkan sebuah ruang bagi perluasan saluran pelepasan arusnya yakni pelepasan hasrat lewat dunia simulasi (virtual );

Sementara itu di sisi lain memperluas ruang bagi perlawanannya terhadap kekuatan -kekuatan transendental yang membatasinya (Tuhan ) dengan menciptakan substitusi substitusi berupa simulasi yang serupa yang disebut hal yang cuci itu sendiri.

Dunia realitas sekarang terjadi demikian, untuk mendapatkan hasratnya Tuhan dan ayat ayat suci menjadi batu loncatan sekaligus membuka jalan untuk mencapai puncak.

sehingga di setiap panggung keagamaan selalu beretorika dan dijadikan tempat untuk memperbaiki citra untuk mencapai terpenuhinya hasrat.

Jangan Heran retorika kini kita saksikan memenuhi hasrat memaksakan kehendak Otonomi khusus dan DOB di Papua aturan norma dan agama tidak lagi prioritas.

Kita Melawan dan Berhadapan dengan Narasi besar memiliki daya dongkrak yang kuat memuluskan hasrat dan kepuasan individualisme kapital dan oligarki global.

Mari Ngopi Dulu.

#PapuaBukanTanahKosong.
#AkuCintaTanahDanDusun

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MELIHAT PELANGGARAN HAK PENENTUAN NASIB SENDIRI BANGSA PAPUA BARAT DAN CARA PENYELESAIANNYA.

MELIHAT PELANGGARAN HAK PENENTUAN NASIB SENDIRI BANGSA PAPUA BARAT DAN CARA PENYELESAIANNYA. Merefleksikan 60 Tahun (1 Mei 1963-1 Mei 2023) Kekuasaan Indonesia di Papua Barat (By:Kristian Griapon, Mei 1, 2023) Tinjauan Kasus Indonesia telah melanggar hak penentuan nasib sendiri (rights to self determinations), hak politik bangsa Papua Barat di wilayah geografi New Guinea Bagian Barat yang kini disebut Papua Barat. Hak politik bangsa Papua Barat itu telah dijamin berdasarkan perjanjian New York, 15 Agustus 1962, sebuah perjanjian yang telah diratifikasai oleh para pihak Indonesia dan Belanda, yang bersengketa dalam perebutan kekuasaan terhadap wilayah geografi New Guinea Bagian Barat, dan telah menjadi pelaporan Sekjen PBB, serta dideposit pada majelis umum PBB. Pelanggaran hak penentuan nasib sendiri berdasarkan fakta pelaksanaan Pepera (Act of Free Choice) 14 Juli - 2 Agustus 1969 di Papua Barat oleh Indonesia, telah melanggar klausula New York Agreement, 15 Agustus 1962,

Refleksi Paskah dan teologi pembebasan dalam perjuangan rakyat Papua Barat dari penindasan.

Refleksi Paskah dan teologi pembebasan dalam perjuangan rakyat Papua Barat dari penindasan. Tuhan Yesus itu meninggalkan kemuliaan, tinggalkan kebenaran, tinggalkan sifa ke Allahan dan siap menderita. Siap diolok, siap disiksa, siap diejek dan siap di kurang dalam penjara terali besi.  Bagaimana orang Papua yang sedang memperingati hari kematian Yesus di kayu salib. Apakah orang Papua elit-elit politik, tokoh-tokoh gereja, siap meninggalkan rumah  mewah, tinggalkan Jabatan, tinggalkan kemapanan dan mengambil keputusan berjuang bersama rakyat Papua menuntut kemerdekaan dari indonesia.   Apakah orang asli Papua saat ini peringatan hari paskah siap mati seperti Yesus demi selamatkan orang asli Papua dari pemusnahan secara sistematis masif dan terstruktur? Bicara Papua Merdeka takut mati apalagi mengorbankan diri menderita dalam perjuangan pembebasan Nasional Papua Barat. Jika anda takut bicara pembebasan Bangsa dari perbudakan dan cengkraman kolonial maka anda tidak bisa menga

MASYARAKAT ADAT KEMBALI MEMBAKAR MOBIL INOVA BERISI MIRAS DI DOGIYAI.

MASYARAKAT ADAT KEMBALI MEMBAKAR MOBIL INOVA BERISI MIRAS DI DOGIYAI. Dogiyai, Tanggal 09 April 2022. Kemarin  Masyarakat Adat Dogiyai Kembali membakar mobil inova berisi minuman keras di Dogiyai. Proses Pembakaran tersebut dilakukan oleh Masyarakat Adat Dogiyai di kali buda/Kasuari di distrik Dogiyai pada hari sabtu 09 /4/2022 Jam 08 : 5 WIT pada waktu Papua Barat. . Di Kabarkan bahwa, Pelaku/Sopirnya telah melarikan diri dan masih dalam proses Pengejaran terhadap pelaku oleh Masyarakat adat Dogiyai. Menurut keterangan Masyarakat, Ketika pelaku tertangkap maka selanjutnya akan dilakukan Proses Penyelidikan. Melalui Proses Penyelidikan akan ketahuan siapa aktor di balik pengedaran miras selama ini di Meepago Papua. Masyarakat Adat Dogiyai telah bersepakat bahwa siapapun termasuk Pesawat sekalipun bila menjadi pengedar Miras di Dogiyai. Maka dianggap Pelanggar Ketentuan Hukum Masyarakat Adat Dogiyai. Maka Konsekuensinya atas pelanggaran ketentuan masyarakat Hukum Adat adalah