Langsung ke konten utama

Begitu hidup ini

Begitu hidup ini. Hidup ini membelum dan terus berevolusi. Semakin kita tahu semakin banyak pula yang Kita Belum tahu.   Seperti cuaca yang alami, disini mungkin hujan tapi tempat lain mungkin tidak.  Jadi sekalipun engkau melakukan hal terbaik untuk menghidupkan bumi-manusia. Akan berbeda ceritra bahkan engkau disebut pengacau, kriminal (dan seterusnya).

Tidak peduli seberapa banyak  kita beribadah, tidak peduli seberapa harta yang kita dapat, tidak  seberapa tinggi pangkat yang kita duduki, tidak seberapa banyak kawan dan musuh.

 Pada akhirnya semua yang kita miliki itu akan bermuara pada nilai yang kita bentuk untuk diri kita sendiri. kejahatan atau Kebaikan. Keadilan atau ketidakadilan.  Tulus atau munafik. Cinta atau tidak. Menjadi Penindasan atau menjadi tertindas

Muara dari eksistensi kita sebagai manusia adalah memanusiakan sesama manusia atau melakukan yang terbaik untuk bumi-manusia. Itu artinya hidup itu untuk menghidupi kehidupan.  Seperti sungai kecil dan besar membawa energi masing-masing untuk bermuara pada lautan. 

Saat ada yang merintih kesakitan, akankah tanganmu membasuh lukanya? 
Saat ada yang tertindas lalu melawan, akankah kita tetap setia berdiri di sampingnya? 

Che Guavara sudah berkata “ jika hatimu bergetar melihat ketidakadilan, engkau adalah saudaraku”.  Eksistensi manusia adalah hidup untuk menghidupkan bumi-manusia jadi mungkin   meluangkan sedikit waktu untuk mendengarkan kebenaran, sejatinya kita sudah mendengar suara Allah. 

Kata Bung Karno “di rumah gubuk si miskinlah Tuhan bersemayam”.  Begitulah hidup. Kita melangkah sampai jauh, akhirnya kembali ke dalam tanah juga. Tanpa membawa apa-apa. Hanya abadikan jejak kebenaran, kebaikan, ketulusan dan cinta untuk bumi-manusia.

Teruslah persembahkan yang terbaik untuk tanah air mu, tempat kau lahir, besar dan mati.

Omikzon balingga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MELIHAT PELANGGARAN HAK PENENTUAN NASIB SENDIRI BANGSA PAPUA BARAT DAN CARA PENYELESAIANNYA.

MELIHAT PELANGGARAN HAK PENENTUAN NASIB SENDIRI BANGSA PAPUA BARAT DAN CARA PENYELESAIANNYA. Merefleksikan 60 Tahun (1 Mei 1963-1 Mei 2023) Kekuasaan Indonesia di Papua Barat (By:Kristian Griapon, Mei 1, 2023) Tinjauan Kasus Indonesia telah melanggar hak penentuan nasib sendiri (rights to self determinations), hak politik bangsa Papua Barat di wilayah geografi New Guinea Bagian Barat yang kini disebut Papua Barat. Hak politik bangsa Papua Barat itu telah dijamin berdasarkan perjanjian New York, 15 Agustus 1962, sebuah perjanjian yang telah diratifikasai oleh para pihak Indonesia dan Belanda, yang bersengketa dalam perebutan kekuasaan terhadap wilayah geografi New Guinea Bagian Barat, dan telah menjadi pelaporan Sekjen PBB, serta dideposit pada majelis umum PBB. Pelanggaran hak penentuan nasib sendiri berdasarkan fakta pelaksanaan Pepera (Act of Free Choice) 14 Juli - 2 Agustus 1969 di Papua Barat oleh Indonesia, telah melanggar klausula New York Agreement, 15 Agustus 1962,

Refleksi Paskah dan teologi pembebasan dalam perjuangan rakyat Papua Barat dari penindasan.

Refleksi Paskah dan teologi pembebasan dalam perjuangan rakyat Papua Barat dari penindasan. Tuhan Yesus itu meninggalkan kemuliaan, tinggalkan kebenaran, tinggalkan sifa ke Allahan dan siap menderita. Siap diolok, siap disiksa, siap diejek dan siap di kurang dalam penjara terali besi.  Bagaimana orang Papua yang sedang memperingati hari kematian Yesus di kayu salib. Apakah orang Papua elit-elit politik, tokoh-tokoh gereja, siap meninggalkan rumah  mewah, tinggalkan Jabatan, tinggalkan kemapanan dan mengambil keputusan berjuang bersama rakyat Papua menuntut kemerdekaan dari indonesia.   Apakah orang asli Papua saat ini peringatan hari paskah siap mati seperti Yesus demi selamatkan orang asli Papua dari pemusnahan secara sistematis masif dan terstruktur? Bicara Papua Merdeka takut mati apalagi mengorbankan diri menderita dalam perjuangan pembebasan Nasional Papua Barat. Jika anda takut bicara pembebasan Bangsa dari perbudakan dan cengkraman kolonial maka anda tidak bisa menga

MASYARAKAT ADAT KEMBALI MEMBAKAR MOBIL INOVA BERISI MIRAS DI DOGIYAI.

MASYARAKAT ADAT KEMBALI MEMBAKAR MOBIL INOVA BERISI MIRAS DI DOGIYAI. Dogiyai, Tanggal 09 April 2022. Kemarin  Masyarakat Adat Dogiyai Kembali membakar mobil inova berisi minuman keras di Dogiyai. Proses Pembakaran tersebut dilakukan oleh Masyarakat Adat Dogiyai di kali buda/Kasuari di distrik Dogiyai pada hari sabtu 09 /4/2022 Jam 08 : 5 WIT pada waktu Papua Barat. . Di Kabarkan bahwa, Pelaku/Sopirnya telah melarikan diri dan masih dalam proses Pengejaran terhadap pelaku oleh Masyarakat adat Dogiyai. Menurut keterangan Masyarakat, Ketika pelaku tertangkap maka selanjutnya akan dilakukan Proses Penyelidikan. Melalui Proses Penyelidikan akan ketahuan siapa aktor di balik pengedaran miras selama ini di Meepago Papua. Masyarakat Adat Dogiyai telah bersepakat bahwa siapapun termasuk Pesawat sekalipun bila menjadi pengedar Miras di Dogiyai. Maka dianggap Pelanggar Ketentuan Hukum Masyarakat Adat Dogiyai. Maka Konsekuensinya atas pelanggaran ketentuan masyarakat Hukum Adat adalah