====================================
Sebagai orang Papua harus kita sadari bahwa Tanah kita adalah Tanah yang sedang dan dalam tahapan Perampasan oleh Penjajah.
DOB ( Daerah Otonomi Baru / Pemekaran ) ini membuka Pintu bagi Migran ( Non Papua ) untuk datang mengklaim dan mengambil Tanah dengan sertifikat yang penuh rekayasa dan penuh Manipulasi .
Sertifikat Tanah akan direkayasai demi mengambil Tanah Tanah kosong disekitar kota karena Dinas Pertanahan itu diduduki oleh mereka dan semua aspek pemerintahan itu telah dipasang manusia manusia yang berwatak mencuri dan merampas maka segalanya pasti terarah sesuai keinginan mereka.
Kita pasti berhadapan dengan Bahasa Tanah milik Pemerintah , Tanah ini demi pembangunan maka tak satupun tidak bisa menghalangi program pemerintah untuk masyarakat, padahal masyarakat Papua sebagai Pemilik Negri tidak menginginkan hal tersebut tetapi kita akan di paksakan dengan tekanan melalui militer atau suku kerabat lainnya untuk menciptakan konflik padahal dibalik suku lain itu TNI POLRI bersama Pemerintah yang bermain untuk mengambil tanah kita.
Kami masih dalam sistem pemerintahan Kabupaten kota saja di perlakukan seperti pendatang atas negri kami, sertifikat yang kami miliki malah harus di adili, seolah kita datang dari tempat lain ke Tanah Papua, Aneh juga.
Buktinya beberapa hari lalu di Timika Papua tepat di sekitar Petrosi sempat terjadi bentrok antara Suku Kei dan Suku Mee karena Lahan sisah hingga kedua orang tua yang adalah Silvester Tebay dan Melianus Pakage ditahan dan digirik ke polred 32 .
Lahan tersebut adalah tempat berkebun mama mama Papua demi mencukupi kebutuhan ekonomi, kesehatan keluarga dan pendidikan Anak. Tetapi di klaim oleh kerabat suku lain sebagai milik mereka hingga berujuk bentrok, disitulah setinggan penjajah untuk membunuh Mental dan fisik kita agar tidak berani menjaga Tanah Kita dan selalu dengan Pasrah menyerahkan kepada Mereka yang merampas.
Anehnya yang di tahan adalah Orang Tua dan orang berpendidikan tapi digiring ke Tahanan....sekarang bagaimana dengna beberapa lokasi lahan sisah yang selalu menjadi tempat berkebun mama mama, apakah mereka akan mampu berargumen melawan orang yang merampas ataukah takut dan lari karena melihat Parang, Pisau dan Panah Wayar, karena kenyataannya saja demi mempertahankan dan menjaga tanah mereka hingga kedua orang itu ditahan, maka bagaimana dengan mama mama dan bapa bapa yang pendidikannya minim untuk melindungi Tanah mereka .....sungguh sayang.
Wahai orang Papua entah Gunung Maupun pantai, sadarilah bahwa anda dianggap pendatang atas tanah Anda, anda dianggap tak layang hidup dan tak layak menjaga anda maka secara perlahan kita akan digusur dan dibunuh hingga Habis sebab mereka penjajah telah mengetahui batas kelemahan dan kekurangan kita setipa suku asli Papua maka mereka dapat memanfaatkannya untuk mengambil alih tanah kita menjadi milik mereka .
Kita orang Papua harus hidup dan kita orag Papua harus selamat dari ancaman buatan penjajah maka mari kita satukan hati , satukan pikiran dan melangkah bersama memperjuangkan keadilan diatas Tanah Papua.
Kita orang Papua juga manusia, kita sudah bisa memimpin dan melindungi tanah kita jangan selalu tundung menerima perlakuan buruk negara indonesia tetapi mari bergandengan tangan dan bahu membahu kita memperjuangkan Hak kebebasan Kita.
Orang Papua jika mau hidup lama diatas tanahnya sendiri maka dia harus membebaskan diri dari segala kejahatan dan hapuskan segala sistem penindasan yang dilakukan oleh indonesia.
Salam juang
Orang papua juga manusia.
Papua berhak Merdeka.
Post: KNPB TIMIKA News
Komentar
Posting Komentar