Jangan biarkan rakyat bangsa kita diperbudak oleh tawaran Otsus dan Pemekaran oleh antek-antek kolonial Indonesia. Dong hanya butuh uang dan jabatan sesaat dari hasil jual bangsanya sendiri. Kita yang menderita, mereka yang hidup nikmat di Jakarta.
Siapkan barisan perlawanan damai. Kita ajar penguasa apa itu demokrasi dan politik rakyat. Kita wajib bangkit melawan karena diam adalah penindasan. Kita lawan aparat kriminal bersenjata dengan suara microphon, spanduk dan pamflet.
Kita ajari cara damai dalam berdemokrasi politik. Kita ajari bahwa konstitusi dan peraturan kolonial pun memberi jaminan unjuk rasa di muka umum. Kita ajari jalan pembebasan umat manusia dari penindasan. Kita ajari sila-sila kemanusiaan, keadilan, dan ketuhanan.
Kita akan sadarkan rakyat kita dari bius propaganda kesejahteraan dan pembangunan kolonial; agar mereka paham dan bebaskan diri dari siasat jahat Jakarta di bawah rezim oligarki biadab yang anti demokrasi kerakyatan.
Kita bangsa Papua jangan bodoh dan dibodohi. Kita bangsa manusia yang wajib berdaulat dan dihargai diatas tanah air kita sendiri. Kita wajib hidup beranak cucu mewarisi negeri leluhur dalam sejahtera dan damai. Dan itu hanya dapat tercipta dalam kemerdekaan tanpa penjajahan.
Persatuan perjuangan adalah kekuatan kita. Makanya penjajah berusaha memecah kita agar kita tak berdaya dan cepat musnah. Lalu mereka leluasa kuasai dan keruk segala yang kita miliki. Jangan biarkan ini terjadi. Jangan biarkan sejengkal tanah airmu dijajah diatas lumuran darah dan tebaran tulang putih leluhurmu.
Sadar hari ini, bangkit hari ini, untuk kemerdekaan bangsamu. Tutup telinga dari lagu lagu nostalgia pembangunan dan kesejahteraan dari penjajah. Kita sudah lama terhanyut, tanpa sadari mereka ambil alih semuanya dan kembali menindas kita. Kali ini jangan!
Sudah cukup! Rapatkan barisan!
Besok Turun Jalan!
Komentar
Posting Komentar