Post: Arnon Merino
Pada 1977, protes suku Amungme dan enam suku lainnya memuncak jadi perlawanan terbuka, Insiden ini terdengar sampai Jakarta. Soeharto kemudian menerapkan kebijakan keras lewat pendekatan keamanan. ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) pun diturunkan.
“Kebun dan rumah-rumah dihancurkan, sejumlah orang dibantai. Pemerintah mengumumkan jumlah orang yang meninggal di Tembagapura sebanyak 900 orang. Para saksi lapangan memperkirakan dua kali lipatnya,” tulis Harsutejo. Sebagian besar warga Amungme ditangkap dan dinterogasi tentara. Yang melarikan diri memilih tinggal di hutan sekitar Lembah Tsinga selama tiga tahun.
Komentar
Posting Komentar