Langsung ke konten utama

Pesta ULMWP atas Perang Saudara di Wamena

Pesta ULMWP atas Perang Saudara di Wamena

Klaim ULMWP melalui Jacob Rumbiak terkait pengambilalihan Papua atas pemerintahan RI secara klandestin ditanggapi keras oleh Jeffrey Bomanak. Ketua Organisasi Papua Merdeka (OPM-TPNPB) tersebut bereaksi keras sebab ULMWP seolah mengklaim keberhasilan meski di Kota Wamena, Jayawijaya, sedang terjadi perang suku dalam skala besar.

“Perang saudara di Wamena harus segera dihentikan, peristiwa ini harus menjadi perhatian semua pihak. Saya tidak suka dengan cara ULMWP yang sedang mengklaim keberhasilan, padahal kita di Papua sedang disulitkan dengan keadaan,”

Terkait situasi perang tersebut Jeffrey lantas mempertanyakan peran ULMWP yang dalam kabar-kabar sebelumnya juga selalu gencar mengklaim pembentukan pemerintahan sementara.

“Dari situasi perang di Wamena saya mau tahu sebesar apa kapasitas pemerintahan sementara yang dibentuk ULMWP, apakah mereka bisa menyelesaikan setiap masalah yang terjadi diantara rakyatnya atau tidak,”

Menurut Jeffrey fungsi pemerintahan sementara yang dibentuk ULMWP harus mempu mengatasi setiap konflik yang terjadi di masyarakatnya.

“Kalau memang benar ULMWP berani membentuk pemerintahan sementara maka harusnya mereka juga berani berhadapan dengan konflik-konflik yang terjadi di lingkungan masyarakat. Hanya saja, memang saya tidak menaruh harapan besar untuk mereka (ULMWP),”

Atas pernyataan sebelumnya, Jeffrey lantas menyimpulkan bahwa ULMWP adalah organisasi yang murni dibentuk hanya untuk mencari keuntungan dalam setiap agendanya. ULMWP tidak pernah sungguh-sungguh ingin menciptakan kehidupan dan harapan baru bagi orang Papua.

“Hal seperti ini juga seharusnya mau mereka tangani, jangan hanya bisa mendesak rakyatnya untuk berbondong-bondong mendukungan agendanya. ULMWP dan orang-orang didalamnya tidak akan pernah layak memimpin Papua. Jangan pernah berpesta diatas penderitaan rakyat sendiri,”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MELIHAT PELANGGARAN HAK PENENTUAN NASIB SENDIRI BANGSA PAPUA BARAT DAN CARA PENYELESAIANNYA.

MELIHAT PELANGGARAN HAK PENENTUAN NASIB SENDIRI BANGSA PAPUA BARAT DAN CARA PENYELESAIANNYA. Merefleksikan 60 Tahun (1 Mei 1963-1 Mei 2023) Kekuasaan Indonesia di Papua Barat (By:Kristian Griapon, Mei 1, 2023) Tinjauan Kasus Indonesia telah melanggar hak penentuan nasib sendiri (rights to self determinations), hak politik bangsa Papua Barat di wilayah geografi New Guinea Bagian Barat yang kini disebut Papua Barat. Hak politik bangsa Papua Barat itu telah dijamin berdasarkan perjanjian New York, 15 Agustus 1962, sebuah perjanjian yang telah diratifikasai oleh para pihak Indonesia dan Belanda, yang bersengketa dalam perebutan kekuasaan terhadap wilayah geografi New Guinea Bagian Barat, dan telah menjadi pelaporan Sekjen PBB, serta dideposit pada majelis umum PBB. Pelanggaran hak penentuan nasib sendiri berdasarkan fakta pelaksanaan Pepera (Act of Free Choice) 14 Juli - 2 Agustus 1969 di Papua Barat oleh Indonesia, telah melanggar klausula New York Agreement, 15 Agustus 1962,

Refleksi Paskah dan teologi pembebasan dalam perjuangan rakyat Papua Barat dari penindasan.

Refleksi Paskah dan teologi pembebasan dalam perjuangan rakyat Papua Barat dari penindasan. Tuhan Yesus itu meninggalkan kemuliaan, tinggalkan kebenaran, tinggalkan sifa ke Allahan dan siap menderita. Siap diolok, siap disiksa, siap diejek dan siap di kurang dalam penjara terali besi.  Bagaimana orang Papua yang sedang memperingati hari kematian Yesus di kayu salib. Apakah orang Papua elit-elit politik, tokoh-tokoh gereja, siap meninggalkan rumah  mewah, tinggalkan Jabatan, tinggalkan kemapanan dan mengambil keputusan berjuang bersama rakyat Papua menuntut kemerdekaan dari indonesia.   Apakah orang asli Papua saat ini peringatan hari paskah siap mati seperti Yesus demi selamatkan orang asli Papua dari pemusnahan secara sistematis masif dan terstruktur? Bicara Papua Merdeka takut mati apalagi mengorbankan diri menderita dalam perjuangan pembebasan Nasional Papua Barat. Jika anda takut bicara pembebasan Bangsa dari perbudakan dan cengkraman kolonial maka anda tidak bisa menga

MASYARAKAT ADAT KEMBALI MEMBAKAR MOBIL INOVA BERISI MIRAS DI DOGIYAI.

MASYARAKAT ADAT KEMBALI MEMBAKAR MOBIL INOVA BERISI MIRAS DI DOGIYAI. Dogiyai, Tanggal 09 April 2022. Kemarin  Masyarakat Adat Dogiyai Kembali membakar mobil inova berisi minuman keras di Dogiyai. Proses Pembakaran tersebut dilakukan oleh Masyarakat Adat Dogiyai di kali buda/Kasuari di distrik Dogiyai pada hari sabtu 09 /4/2022 Jam 08 : 5 WIT pada waktu Papua Barat. . Di Kabarkan bahwa, Pelaku/Sopirnya telah melarikan diri dan masih dalam proses Pengejaran terhadap pelaku oleh Masyarakat adat Dogiyai. Menurut keterangan Masyarakat, Ketika pelaku tertangkap maka selanjutnya akan dilakukan Proses Penyelidikan. Melalui Proses Penyelidikan akan ketahuan siapa aktor di balik pengedaran miras selama ini di Meepago Papua. Masyarakat Adat Dogiyai telah bersepakat bahwa siapapun termasuk Pesawat sekalipun bila menjadi pengedar Miras di Dogiyai. Maka dianggap Pelanggar Ketentuan Hukum Masyarakat Adat Dogiyai. Maka Konsekuensinya atas pelanggaran ketentuan masyarakat Hukum Adat adalah