Langsung ke konten utama

SUARA CENDERAWASIH DAN ANAK NEGERI

SUARA CENDERAWASIH DAN ANAK NEGERI 

Suara cenderawasih yang merduh berbunyi-bunyi dimana-mana sambil berdansa di pepohonan diatasa bumi cenderawasih untuk menghiasih bumi, hutang, gunung, Alam, bahkan manusia pribumi, namun itu dulu kala tahun 1961 kebawah, jika kita bisa dibilang sayang kita punya tanah cenderawasih ini, karena Kini sudah tiada perilaku Alam dan manusia pribumi seperti dulu. 
Kenapa tidak seperti dulu saya bertanya-tanya pada diriku ditempat yang saya termenum?
aspek masalah yang saya temukan itu! Kadang kita pribumi sendiri yang tidak mau jaga, rawat, lindungi dia berdansa diatas bumi ini, kadang kita sendiri yang jual kepada orang yang tak kenal, hai anak negri Papua sadarlah karena  kamu menamai anak pribumi itu bukan diberikan nama oleh manusia tetapi itu zang pencipta sendiri yang beri nama kamu anak pribumi Papua, suara bisikan oleh angin tiupan dari lautang fasific dan disisi lain perusak masuk merusak untuk tempat-tempat berdansa cenderawasih jika tidak seperti masa-masa lalu.

Suara manusia pribumipun mulai menghilang dan mulai punah diatas bumi cenderawasih, Tidak seperti dulu, Tanggal 25 Desember 2021 saya duduk termenum dibawah langit Papua yang sudah terpenuhi dengan mendung. saya bertanya pada lautang biru, Lautang apakah ada natal damai buat kami orang papua? Lautang biru menjawab Natal damai untuk kamu manusia Papua itu ada, lalu saya bertanya, hehehe ada lalu kenapa kami pribumi rayakan natal dengan tangisan dan manusia pribumi banyak yang telah Mengunsi di hutang berantara dimana-mana lalu mereka tidak merayakan natal dengan baik dan mereka ikut merayakan natal bersama hati lara untuk bunyi senjata-senjata bara? 
Kata lautang itu, saya mengatakan ada itu bukan kini namun kala tahun1961 kebawah itu kamu anak negri Papua juga ada natal damai dan hidup dengan damai, aman, nyaman, bersama keluarga, sudarah, jika natal Kala itu natal yang paling istimewa yang kamu merayakan namun ketika masuk Tahun 1961 keatas anak negri papua tidak ada hidup dengan damai seperti sebelumnya yang  tahun 1961, ketika masuk tahun 1961 anak negri Papua sudah mulai hidup dengan tangisan, perih, merana, susah, hingga kini pun masih berlanjut hidup tahun 2021 ini.
Karena ketika masuk tahun 1961 perusak Alam dan manusia masuk dengan kekerasan kekuatan militer diatas tanah yang penuh dengan, kekayaan Alam lalu mereka melakukan hal-hal yang tidak memanusiawi hingga anak negri Papua  masih berlanjut merayakan natal 25 desember 2021 dengan tangisan. Dan militer Indonesia mengejar anak negri Papua di hutang belatara seperti hewan-gewan liar dihutang  hingga banyak manusia yang telah korbang, banyak rakyat pribumi yang memenjarakan didalam trali besi kolonial Indonesia dan banyak rakyat yang Mengunsi di hutang berantara dimana-mana.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MELIHAT PELANGGARAN HAK PENENTUAN NASIB SENDIRI BANGSA PAPUA BARAT DAN CARA PENYELESAIANNYA.

MELIHAT PELANGGARAN HAK PENENTUAN NASIB SENDIRI BANGSA PAPUA BARAT DAN CARA PENYELESAIANNYA. Merefleksikan 60 Tahun (1 Mei 1963-1 Mei 2023) Kekuasaan Indonesia di Papua Barat (By:Kristian Griapon, Mei 1, 2023) Tinjauan Kasus Indonesia telah melanggar hak penentuan nasib sendiri (rights to self determinations), hak politik bangsa Papua Barat di wilayah geografi New Guinea Bagian Barat yang kini disebut Papua Barat. Hak politik bangsa Papua Barat itu telah dijamin berdasarkan perjanjian New York, 15 Agustus 1962, sebuah perjanjian yang telah diratifikasai oleh para pihak Indonesia dan Belanda, yang bersengketa dalam perebutan kekuasaan terhadap wilayah geografi New Guinea Bagian Barat, dan telah menjadi pelaporan Sekjen PBB, serta dideposit pada majelis umum PBB. Pelanggaran hak penentuan nasib sendiri berdasarkan fakta pelaksanaan Pepera (Act of Free Choice) 14 Juli - 2 Agustus 1969 di Papua Barat oleh Indonesia, telah melanggar klausula New York Agreement, 15 Agustus 1962,

Refleksi Paskah dan teologi pembebasan dalam perjuangan rakyat Papua Barat dari penindasan.

Refleksi Paskah dan teologi pembebasan dalam perjuangan rakyat Papua Barat dari penindasan. Tuhan Yesus itu meninggalkan kemuliaan, tinggalkan kebenaran, tinggalkan sifa ke Allahan dan siap menderita. Siap diolok, siap disiksa, siap diejek dan siap di kurang dalam penjara terali besi.  Bagaimana orang Papua yang sedang memperingati hari kematian Yesus di kayu salib. Apakah orang Papua elit-elit politik, tokoh-tokoh gereja, siap meninggalkan rumah  mewah, tinggalkan Jabatan, tinggalkan kemapanan dan mengambil keputusan berjuang bersama rakyat Papua menuntut kemerdekaan dari indonesia.   Apakah orang asli Papua saat ini peringatan hari paskah siap mati seperti Yesus demi selamatkan orang asli Papua dari pemusnahan secara sistematis masif dan terstruktur? Bicara Papua Merdeka takut mati apalagi mengorbankan diri menderita dalam perjuangan pembebasan Nasional Papua Barat. Jika anda takut bicara pembebasan Bangsa dari perbudakan dan cengkraman kolonial maka anda tidak bisa menga

MASYARAKAT ADAT KEMBALI MEMBAKAR MOBIL INOVA BERISI MIRAS DI DOGIYAI.

MASYARAKAT ADAT KEMBALI MEMBAKAR MOBIL INOVA BERISI MIRAS DI DOGIYAI. Dogiyai, Tanggal 09 April 2022. Kemarin  Masyarakat Adat Dogiyai Kembali membakar mobil inova berisi minuman keras di Dogiyai. Proses Pembakaran tersebut dilakukan oleh Masyarakat Adat Dogiyai di kali buda/Kasuari di distrik Dogiyai pada hari sabtu 09 /4/2022 Jam 08 : 5 WIT pada waktu Papua Barat. . Di Kabarkan bahwa, Pelaku/Sopirnya telah melarikan diri dan masih dalam proses Pengejaran terhadap pelaku oleh Masyarakat adat Dogiyai. Menurut keterangan Masyarakat, Ketika pelaku tertangkap maka selanjutnya akan dilakukan Proses Penyelidikan. Melalui Proses Penyelidikan akan ketahuan siapa aktor di balik pengedaran miras selama ini di Meepago Papua. Masyarakat Adat Dogiyai telah bersepakat bahwa siapapun termasuk Pesawat sekalipun bila menjadi pengedar Miras di Dogiyai. Maka dianggap Pelanggar Ketentuan Hukum Masyarakat Adat Dogiyai. Maka Konsekuensinya atas pelanggaran ketentuan masyarakat Hukum Adat adalah