Selalu ada berbeda pendapat dalam kehidupan kita, saat saya duduk SD kelas 1 guru-guru saya mengajar kepada kami anak-anak muridnya.
Di Pagi hari menyinari mentari cahaya memantul di atap rumah, saya siapkan alat-alat sesuai dengan jadwal hari itu untuk mau bawah ke sekolah.
Setelah saya sampai di sekolah, dengan teman-teman bermain ramai-ramai mengelilingi sekolah, di pertengahan bermain dengan teman-teman seumuran, tiba-tiba bel bunyi untuk masuk sekolah anak-anak murid, kami murid-murid masuk kelas masing-masing, dengan teman-teman saya ramai-ramai baku rampas pintu untuk siapa yang mau masuk duluan di dalam ruangan sekolah, ternyata saya dapat duluan masuk di ruangan jika saya masuk duduk di meca yang paling depan berdekatan dengan Bapak guru yang mau mengajar kepada kami anak-anak murid untuk hari itu.
Setelah pak guru masuk di ruangan lalu kami mulai berdoa sebelum memulai proses belajar mengajar setelah berdoa kami pun tak lupa untuk baku sapa dengan pak guru yang sudah masuk dalam ruangan untuk mau mengajar abjak dan satu dua kepada kami anak-anak murid.
Setelah itu bapak guru mulai mengajar, bapak tuliskan di papan tulis di depan satu sampai sepulu dan A sampai Z lalu pak guru tunjuk pake mistar kayu di papan tulis, tunjuk di angka satu lalu pak guru bertanya kepada saya, anak sebut, ini berapa?
saya jawab ibu guru itu dua, lalu bapak guru anak salah, anak sebut saya ibu guru itu salah sebenarnya saya ini anak sebut pak guru dan anak jawab itu juga salah bapak guru tunjuk itu satu, saya mulai malu sambil garuk kepala, pak guru katakan anak jangan garuk kepala, nak segala sesuatu saat proses belajar itu hal biasa yang anak lakukan, jawabku iya pak guru teriamakasih banyak.
Pak guru mejelaskan saya salah ungkapkan kepada pak guru itu, anak saya ini bukan ibu guru tapi yang sebenarnya saya ini pak guru dan nak saya tunjuk itu bukan dua tetapi satu, nak belajar banyak dari rumah ee nak, jawabku iya pak guru.
Sekarang bapak kasih tugas untuk nak belajar dari rumah itu anak menghafal satu sampai sepulu dan abjak A sampai Z, besok pagi bapak guru akan tes baca dari depan tanpa lihat di buku tulis apakah sudah hafal atau belum? jadi anak hafal baik-baik, pak guru kasih tugas itu nak.
jawabku, iya siap pak guru saya akan hafal lalu pak guru katakan besok pagi pak guru akan tes baca dari depan satu sampai sepulu dan A sampai Z jadi nak hafal baik-baik ee. Kalau nak sudah hafal berarti pak guru akan kasih hadia.
Saya melihat teman-teman saya yang ada duduk di samping kiri, kanan, dan belakan dengan senyum tipis tetapi belum tentu nanti dari rumah saya akan semua hafal atau tidak dan nanti saya belajar atau tidak, tetapi saya pikir dalam hati saya yakin pasti nanti saya akan hafal karena kalau saya hafal berarti saya terima hadia dari depan-depan teman-teman sebangku atau seumuran.
Pikirku dalam hati, Ini motivasi yang sangat luar biasa yang pak guru berikan kepada saya untuk kehidupan kedepan saya, saya berfikir dalam hati maka melalui motivasi itu saya pun Mala Tamba semangat untuk belajar hari itu dan setelah pulan sekolah saya mulai menghafal pak guru yang kasih tugas itu, saya rasa semuanya saya sudah hafal, jika saya jalan dengan senang-senang karena besok saya akan terima hadia dari pak guru apalagi saya terima dari depan-depan teman saya.
Di dunia ini, didalam kehidupan kita manusia tidak selalu berjalan dengan mulus dan kita berfikir pun tidak selalu sama jika selalu ada berbeda pendapat dan berbeda hidup namun didunia ada asmarloka maka kita saling melengkapi kekurangannya sesama manusia maka kita merasa hidup dengan penuh indah.
Pak guru saya kasih tugas itu mari kita semua manusia Papua cari bersama-sama jawaban yang tepat.
Kita masih hidup dalam proses belajar mengajar Jika mari kita bersama-sama mencari jawaban yang tepat yaitu kemerdekaan bangsa west Papua.
Insan yang salah berpendapat itu kita jangan menceritakan dia dari luar, tetapi bilah perlu kita menjelaskan hal yang dia belum mengerti itu seperti diatas pak guru dia lakukan kepada saya, agar hidup kita penuh dengan mulus.
Lalu mari kita bersama-sama mencoba melepaskan dan dan menghapuskan virus yang mempengaruhi dalam hidup kita yang seperti ego-egois dan sukuisme dan virus-virus lainnya diatas tanah west Papua.
Lalu mari kita bersama angkat tangan kiri lalu berteriak di jalan tua yang menuju suatu kebebasan bangsa west Papua.
Komentar
Posting Komentar